Pekan kemarin, sebelum Riyadh
geger karena ditemukan kasus virus corona, saya masih bisa pergi ke swalayan
sekeluarga. Meski, ketika sampai di sana, petugas sudah mulai bekerja ekstra
dengan menyemprotkan disinfektan ke trolly dan handsinitizer ke tangan
pengunjung yang datang.
Mencari camilan untuk bocil,
biasanya saya pilih snack ringan seperti biskuit, roti dan sesekali ciki. Nah,
untuk emaknya, saya biasa mencari makanan jadi dalam bentuk frozen food. Karena
pasti ada masa dimana saya pengen langsung lap lep tanpa repot mengolah (demi
menjaga kewarasan diri juga tentunya, hahaha). Ohya, enaknya berbelanja di sini, Lulu Hypermarkert
kawasan Riyadh, salah satunya adalah aneka ragam bahan makanan dan kebutuhan
lebih banyak tersedia dan ada beberapa produk dengan cita rasa Asia. Berbeda dengan
swalayan lokal, produk dengan cita rasa asia lebih sedikit tersedia.
Kembali ke camilan, saya
mengambil semacam risol frozen food khas Saudi, produk buatan dari swalayan ini
sendiri dengan brand Lulu. Sayang lupa difoto 😑. Selain risol, saya melihat
semacam siomay ala-ala gitu deh. Wes daripada penasaran, saya coba ambil 1
pack. Dan kemarin sore, baru saja saya mencobanya. Awalnya saya ingin praktis
digoreng saja deh, tapi suami request di kukus, ah yowes akhirnya saya turunkan
panci kukusan dulu dan mengukusnya sebentar. (kan, nambah kerjaan kudu mesti nurunin panci dulu.wkwkwk)
siomay frozen |
maafkan, belum jago plating! 🙈🙈 |
dokumentasi pribadi |
Siomay
tampak serupa dengan siomay Indo, soal rasa, nah ini bikin dagdigdug juga. Khawatir
rasanya kurang cocok di lidah. Mengingat beberapa produk di sini rasanya beda
dengan rempah yang berlebih, sehingga kurang cucok di lidah kami. Setelah 20
menit dikukus, siomay pun siap dinikmati. Untuk bocil, saya sajikan dengan
kecap. Sementara untuk saya dan suami, tentu pakai saus sambal biar lebih
maknyoz. Oh ya, sambel bawaan siomay juga ada, saya icip sedikit rasanya kok
mirip sambel terasi, jadi saya skip sambel bawaan, saya cukup menikmati dengan
kecap dan saus. Tekstru kulit siomay agak lembek, apa saya kelamaan ngukus ya. Wkwkwk.
Siomay mini yang habis sekali caplok ini, sekali gigit langsung kena isinya. Seperti
kulit berisi daging halus saja. Beda dengan siomay Indo yang kental rasa
perpaduan adonan udang dan ikan. Melihat bahan dalam kemasan memang sederhana
sih, hanya terdiri dari daging ayam, gula, garam, pewarna makanan(padahal
kelihatan tanpa warna si siomay ini), dan rempah atau bumbu. Hihi, pantes
rasanya juga sederhana ya. Dalam kemasan juga tertulis tanpa bahan pengawet. Untuk
1 pack isi 10 pcs ini harganya 11sr. Lumayan lah kalau lagi mager bebikinan ini
bisa masuk list belanja mingguan karena suami dan bocils pada suka meski ya bagi saya rasanya standar,
hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar