Hari-hari menjelang Lebaran, nih!
Udah pada bikin apa aja di rumah kalian? Duh, inget waktu kecil jadinya. Dulu,
meski minim peralatan baking, tapi hari-hari menjelang Idul Fitri, biasanya
Mama juga sibuk bebikinan kue dan makanan lainnya. Masih teringat betul
bagaimana serunya membuat biji ketapang dan kripik bawang dengan pelatan manual
semua loh. Kebayang kan, ngadon berkilo-kilo dengan tangan saja? Hihi, meski
begitu, menjalaninya tetap senang. Semua keriweuhan itu jadi kenangan manis
ketika kita dewasa dan jauh dari rumah, iya ngga sih?
Untuk menyambut hari raya,
biasanya kita sudah prepare heboh dari mulai kue, pakaian sampai lembarang uang
kertas baru buat dibagikan terutama untuk para ponakan atau saudara yang lain. Tul,
ngga?
Karena sekarang hidup di tanah
rantau, beberapa kebiasaan menyambut Idul Fitri tentu ngga selengkap biasanya. Terlebih,
suasana masih pandemi juga, loh. Malah ya, tahun kemarin itu, Idul Fitri di
Riyadh benar-benar ngga bisa kemana-mana. Sholat Id di rumah, kemudian ya
merayakan lebaran di rumah masing-masing. Ngga ada acara ke tetangga, karena
adanya aturan dan denda yang berlaku jika melanggar. So, masak sendiri, dimakan
juga sendiri. Hihihi, tahun penuh keprihatinan banget rasanya.
Dan sejak tahun lalu, saya resmi
berhasil membuat kue lebaran sendiri. Meski hanya sejenis aja, sih. Haha. Karena
bebikinan ketika berpuasa sungguh butuh effort yang lebih ya. Dan saya belum
sanggup untuk itu. Alhasil, demi menghilangkan rasa penasaran, akhirnya saya
membuat Nastar! Yup, Cuma nastar yang saya buat ketika lebaran tahun lalu dan
juga tahun ini. Karena memang tidak terlalu suka kue kering yang manis, tim gurih-gurih club gitu lah ceritanya😎😋.
Dokpri tahun lalu, nastar pemula pakai resep Yackikuka |
Kenapa nastar, sih? Karena yang
paling khas aja rasanya. Sejak dulu, nastar terbiasa muncul setahun sekali,
kan. Jadi lebaran tanpa nastar seperti
ada yang kurang aja. Kalau di Indonesia enak, tinggal pesan karena banyak yang
jual. Terus gimana selama disini? Alhamdulillah, di sini juga ada beberapa
rekan sesame perantau yang menjual beberapa jenis kue kering special lebaran.
Namun, karena tahun kemarin
banyak aturan yang berlaku sehingga membuat kami ngga bisa kemana-mana. Jadi membuat
nastar menjadi pilihan saya. Dengan semangat berapi-api, saya mencari resep
nastar untuk pemula yang anti gagal. Harus sekali jadi kalau bisa. Xixi. Beruntungnya
dapat resep simple. Hasilnya Alhamdulillah bias dibilang lumayan lah buat
dikonsumsi sendiri. Haha.
- Keripik bawang
Nah, yang ini favorit ke dua. Mengapa
ini? Karena biasanya lebaran nanti makanan paling dicari adalah bakso, mie ayam
dan sejenisnya. Maka keripik bawang ini teman yang pas untuk menu tersebut. Ya,
bisa diperhatikan lebaran hari pertama, sesaat setelah silaturahmi, kita akan
melihat lapak pedagang bakso dan mieyam biasanya ramai. Hahah, semacam perayaan
kecil setelah puasa orang berbondong mencari yang segar. Namun sejak merantau
di Riyadh saya belum pernah buat sih. Ngga kuat kalau harus ngadon manual. Sementara
untuk beli alatnya ngga kepikiran dari kemarin. Biasalah, memang kalau setengah
niat ada saja alasannya. Haha. Mungkin justru setelah lebaran saja nanti baru
bikin keripik bawang, kita beli alatnya dulu:D
Kalau kue favorit kalian biasanya
apa?
#BPNRAMADAN2021
#BLOGGERPEREMPUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar