BUKU

Senin, 26 April 2021

5 Tahun Ke Depan, Mau Ngapain, Sih??

 

Membayangkan rencana lima tahun ke depan, seketika membuat saya merenung. Akankah saya masih ada di lima tahun ke depan? Apakah Allah masih memberi saya kesempatan untuk hidup? Hiks, semoga saja masih sehat bugar, Aamiin Yaa Rabb.

 

Tema kali ini sungguh berat, selain untuk sekedar kewajiban posting tulisan, namun jadi membuat hati dan perasaan ikut berpikir keras. Ya, lima tahun ke depan, apa saja yang akan terjadi, apa saja yang akan tercapai. Oh ya, tema ini juga rasanya seperti sedang di interview kalau mau ngelamar kerja gitu, iya ngga sih?πŸ˜…

 

Entah kapan terakhir kali membuat perencanaan seperti ini. Biasanya, menulis target diawal tahun saja, itu pun lebih banyak menguapnya hingga tak sadar tahun sudah berganti lagi dengan yang baru.πŸ˜‚πŸ˜‚ Beruntunglah orang yang hidupnya penuh dengan perencanaan. Berarti dia tahu betul bagaimana memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Saya pun ingin jadi tipe yang seperti ini. Karena apa? Karena sadar, waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kita miliki. Kalau sudah berlalu ya sudah, ngga bisa diulang lagi. Maka terkadang, jika berkaca tentang kehidupan hari ini, timbul pertanyaan  dulu ngapain aja, dulu sudah sejauh mana melangkah dan sebagainya. Karena kehidupan kita saat ini tentu tidak lepas dari apa yang pernah kita impikan dan perjuangkan lima tahun yang lalu.

 

Berani merencanakann berarti berani memperjuangkan.

Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan.

(kata-kata yang sering saya dengar dari manager ketika dulu saya bekerja)

 

Karena begitulah seharusnya hidup. Ya ampun, nulis seperti ini tiba-tiba membuat saya merasa tua. Haha. Bukan berarti lebih hebat, ini malah menjadi bahan saya untuk instropeksi diri banget. Apalagi ketika tengah menulis ini, backsound yang terputar secara random adalah You Raise Me Up. Wow, makin dalem rasanya bagi saya.

 

Tidak semua orang berani bermimpi. Mungkin mereka punya alasan tertentu. Tapi lihatlah juga, ada begitu banyak orang yang meski tengah terjatuh, mereka masih berusaha bangun lagi sekuat tenaga untuk bisa meraih IMPIAN nya. Ya, The Power of Dream. Saya percaya itu.

 

Setidaknya, jika belum berani bermimpi, tuliskan dan bayangkan sedikit saja apa yang ingin kita capai. Jangan hidup dengan filosofi mengalir bagai air. Terdengar damai tapi nyatanya itu dapat menghanyutkan, loh. Sepakat atau tidak, kenyataanya menurut saya demikian. Memiliki target atau impian bukan berarti kita dibuat ngoyo. Hanya saja, dengan target yang sudah ditetapkan, semangat kita akan berlipat. Power kita akan lebih terasa. Otak kita terpacu untuk mencari cara. Andai pun terjatuh, insyaaAllah kita akan mudah bangit lagi. Ya, itulah yang saya rasakan.


Jadi, bismillah, inilah yang ingin saya lakukan dalam 5 tahun ke depan - semoga Allah meridhoi niat ini:

 

2022 - Menunaikan ibadah haji

Menyempurnakan rukun islam ke lima tentu impian semua muslim di dunia. Termasuk saya. Meski tahu betapa perjuangan untuk bisa mencapai itu pasti sungguh berat. Biar, yang penting tulis aja dulu. Siapa tahu dengan menulisnya, Allah Al Ghaniyy ,Yang Maha Kaya, akan menghadirkan skenario terbaik untuk hamba Nya yang lemah dan terbatas ini. Hiks, Bismillah, tulis aja dulu lah pokokna.

 

2023 - Melahirkan buku solo

Yuk, semangat yuk! Bisa kali yang ini diperjuangkan dengan serius. Mengingat ini bukan impian kemarin sore, loh, (sambil cubit diri sendiri). πŸ˜‚Dan dalam perjalanan mengikuti BPN challenge kali ini, saya juga banyak membaca blog teman-teman yang memiliki keinginan serupa. Mudah-mudahan semangat saya makin nyala dan Allah izinkan untuk karya terbaik lahir dalam lima tahun ke depan. Yang samaan, bolehlah saling colek dan menyemangati, ya.😁😁

 

2024 - Memiliki rumah impian

MasyaaAllah, siapa sih yang ngga mau punya rumah? Apalagi bagi mereka yang sudah lama berkeluarga. Tinggal nyaman di rumah sendiri adalah suatu kenikmatan pastinya. Meski rumah mungil dan sederhana, itu jauh lebih nikmat daripada numpang di rumah orang tua atau kontrak rumah sewa. Namun, lagi-lagi setiap orang punya kondisi nya masing-masin, ya. Karena mungkin ada yang haruskan tinggal bersama orang tua dalam waktu tertentu. Yang jelas, jauh di lubuk hati terdalam, ini adalah salah satu target besar saya. 


Mohon doa, semoga Allah mudahkan yaaaa. Ikhlas banget kalau dikasih rumah minimal 100 meter di Jogja, cash tanpa cicilan *eehhh, mohon maaf, katanya kalau doa lebih baik yang detail. Bismillah, ajukan aja dulu ke Allah pokoknya target ini mah. 😍πŸ’ͺ

 

2025 - Bertambah hafalan

Bagian ini membuat malu euy. Apalagi sekarang banyak beredar video anak-anak kecil yang sudah berhasil menghafal 30 juz. MasyaaAllah, malu asli! Memang sih, bener banget kata pepatah yang berbunyi:

Belajar dimasa kecil bagai mengukir di atas batu,

 belajar dimasa tua bagai mengukir di atas air.

 

Begini ternyata rasanya, ya. Tapi, saya juga pernah melihat beberapa kali berita loh, ada nenek berusia lanjut yang berhasil menghafal Al Qur’an. MasyaaAllah, lagi-lagi tidak ada yang mustahil bagi Allah. Niat kuat, ikhtiar terus, insyaaAllah akan ada jalannya ya. Minimal menghafal surat yang favorit seperti Al Mulk, Al Waqiah dan sebagainya. BTW, sepertinya target ini juga ngga di tahun segitu ya, tiap tahun semoga ada kemajuan bertambah hafalan surah nya. 

 

2026 - Bersiap untuk anak ketiga

Planning ini, harus gitu ya, ditulis? Haha. Tapi bagi saya penting ya. Mengingat sebagai seorang perempuan yang katanya jika hamil dalam usia 40 ke atas tentu lebih riskan dan sebagainya. Meski saya meyakini bahwa selalu ada pertolongan Allah untuk ibu-ibu special yang masih diberi amanah pada usia tersebut. Lalu mengapa poin ini juga penting untuk saya tuliskan?


Setiap perempuan atau mungkin ya sebagian orang seperti saya, berpikir, belum menjadi ibu yang baik. Padahal, anak sudah sekian, tapi perasaan itu ya kadang hinggap aja dalam benak kita, iya nggak? Saya juga sering memikirkan hal itu. Jika nanti Allah menghadirkan anak ke tiga, maka sudah siapkah saya? Bisa kah memberikan kasih sayang, perhatian dan cinta yang sama besarnya untuk semua anak? Huhuhu, begini amat ya perempuan, segalanya dipikirkan dengan penuh rasa dan jadi cirambay alias berlinang air mata gitu lah. Eits, apakah ini overthingking atau apa?? Semoga tidak, ya. Mungkin ya memang begini naluri sebagai perempuan.

 

Semoga, ketika Allah hadirkan kesempatan itu, jiwa raga saya siap lahir batin dengan ilmu yang lebih baik insyaaAllah. Sehingga bisa mendidik anak-anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Doa tulus juga untuk teman-teman yang masih menanti garis dua. Percayalah, akan hadir saat indah itu!

 

Rasanya cukup sekian postingan kali ini. Mohon doa terbaik dari setiap yang membaca. Doa saya pun, semoga yang membaca Allah berikan kemudahan dalam mencapai target kehidupannya. Aamiin.πŸ’—

 

 

#BPNRAMADAN2021

#BLOGGERPEREMPUAN

4 komentar:

  1. Semangaaatt mbak, semoga semua niatan baik ijabah Allah SWT. Aamnin Aamin YRA. Salam kenal ya...

    BalasHapus
  2. Doa emang harus detail ya mba. Biar sesuai dengan keinginan. Semoga doa-doanya diijabah oleh Allah mba. Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, katanya begitu ya, aamiin, salam kenal kembali, Mbak :)

      Hapus