Membayangkan rencana lima tahun
ke depan, seketika membuat saya merenung. Akankah saya masih ada di lima tahun
ke depan? Apakah Allah masih memberi saya kesempatan untuk hidup? Hiks, semoga
saja masih sehat bugar, Aamiin Yaa Rabb.
Tema kali ini sungguh berat,
selain untuk sekedar kewajiban posting tulisan, namun jadi membuat hati dan
perasaan ikut berpikir keras. Ya, lima tahun ke depan, apa saja yang akan
terjadi, apa saja yang akan tercapai. Oh ya, tema ini juga rasanya seperti
sedang di interview kalau mau ngelamar kerja gitu, iya ngga sih?๐
Entah kapan terakhir kali membuat
perencanaan seperti ini. Biasanya, menulis target diawal tahun saja, itu pun
lebih banyak menguapnya hingga tak sadar tahun sudah berganti lagi dengan yang
baru.๐๐ Beruntunglah orang yang hidupnya penuh dengan perencanaan. Berarti dia
tahu betul bagaimana memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Saya pun ingin jadi
tipe yang seperti ini. Karena apa? Karena sadar, waktu adalah sesuatu yang
tidak bisa kita miliki. Kalau sudah berlalu ya sudah, ngga bisa diulang lagi.
Maka terkadang, jika berkaca tentang kehidupan hari ini, timbul pertanyaan dulu ngapain aja, dulu sudah sejauh mana
melangkah dan sebagainya. Karena kehidupan kita saat ini tentu tidak lepas dari
apa yang pernah kita impikan dan perjuangkan lima tahun yang lalu.
Berani merencanakann
berarti berani memperjuangkan.
Gagal merencanakan
berarti merencanakan kegagalan.
(kata-kata yang
sering saya dengar dari manager ketika dulu saya bekerja)
Karena begitulah seharusnya
hidup. Ya ampun, nulis seperti ini tiba-tiba membuat saya merasa tua. Haha.
Bukan berarti lebih hebat, ini malah menjadi bahan saya untuk instropeksi diri
banget. Apalagi ketika tengah menulis ini, backsound yang terputar secara
random adalah You Raise Me Up. Wow, makin dalem rasanya bagi saya.
Tidak semua orang berani
bermimpi. Mungkin mereka punya alasan tertentu. Tapi lihatlah juga, ada begitu
banyak orang yang meski tengah terjatuh, mereka masih berusaha bangun lagi
sekuat tenaga untuk bisa meraih IMPIAN nya. Ya, The Power of Dream. Saya
percaya itu.
Setidaknya, jika belum berani
bermimpi, tuliskan dan bayangkan sedikit saja apa yang ingin kita capai. Jangan
hidup dengan filosofi mengalir bagai air. Terdengar damai tapi nyatanya itu
dapat menghanyutkan, loh. Sepakat atau tidak, kenyataanya menurut saya
demikian. Memiliki target atau impian bukan berarti kita dibuat ngoyo. Hanya
saja, dengan target yang sudah ditetapkan, semangat kita akan berlipat. Power
kita akan lebih terasa. Otak kita terpacu untuk mencari cara. Andai pun
terjatuh, insyaaAllah kita akan mudah bangit lagi. Ya, itulah yang saya
rasakan.
Jadi, bismillah, inilah yang ingin saya lakukan dalam 5 tahun ke depan - semoga Allah meridhoi niat ini:
2022 - Menunaikan ibadah haji
Menyempurnakan rukun islam ke
lima tentu impian semua muslim di dunia. Termasuk saya. Meski tahu betapa
perjuangan untuk bisa mencapai itu pasti sungguh berat. Biar, yang penting
tulis aja dulu. Siapa tahu dengan menulisnya, Allah Al Ghaniyy ,Yang Maha Kaya,
akan menghadirkan skenario terbaik untuk hamba Nya yang lemah dan terbatas ini.
Hiks, Bismillah, tulis aja dulu lah pokokna.
2023 - Melahirkan buku solo
Yuk, semangat yuk! Bisa kali yang
ini diperjuangkan dengan serius. Mengingat ini bukan impian kemarin sore, loh, (sambil cubit diri sendiri). ๐Dan
dalam perjalanan mengikuti BPN challenge kali ini, saya juga banyak membaca blog
teman-teman yang memiliki keinginan serupa. Mudah-mudahan semangat saya makin
nyala dan Allah izinkan untuk karya terbaik lahir dalam lima tahun ke depan.
Yang samaan, bolehlah saling colek dan menyemangati, ya.๐๐
2024 - Memiliki rumah impian
MasyaaAllah, siapa sih yang ngga mau punya rumah? Apalagi bagi mereka yang sudah lama berkeluarga. Tinggal nyaman di rumah sendiri adalah suatu kenikmatan pastinya. Meski rumah mungil dan sederhana, itu jauh lebih nikmat daripada numpang di rumah orang tua atau kontrak rumah sewa. Namun, lagi-lagi setiap orang punya kondisi nya masing-masin, ya. Karena mungkin ada yang haruskan tinggal bersama orang tua dalam waktu tertentu. Yang jelas, jauh di lubuk hati terdalam, ini adalah salah satu target besar saya.
Mohon doa, semoga Allah
mudahkan yaaaa. Ikhlas banget kalau dikasih rumah minimal 100 meter di Jogja,
cash tanpa cicilan *eehhh, mohon maaf, katanya kalau doa lebih baik yang
detail. Bismillah, ajukan aja dulu ke Allah pokoknya target ini mah. ๐๐ช
2025 - Bertambah hafalan
Bagian ini membuat malu euy. Apalagi
sekarang banyak beredar video anak-anak kecil yang sudah berhasil menghafal 30
juz. MasyaaAllah, malu asli! Memang sih, bener banget kata pepatah yang
berbunyi:
Belajar dimasa
kecil bagai mengukir di atas batu,
belajar dimasa tua bagai mengukir di atas air.
Begini ternyata rasanya, ya. Tapi,
saya juga pernah melihat beberapa kali berita loh, ada nenek berusia lanjut
yang berhasil menghafal Al Qurโan. MasyaaAllah, lagi-lagi tidak ada yang
mustahil bagi Allah. Niat kuat, ikhtiar terus, insyaaAllah akan ada jalannya
ya. Minimal menghafal surat yang favorit seperti Al Mulk, Al Waqiah dan
sebagainya. BTW, sepertinya target ini juga ngga di tahun segitu ya, tiap tahun semoga ada kemajuan bertambah hafalan surah nya.
2026 - Bersiap untuk anak ketiga
Planning ini, harus gitu ya,
ditulis? Haha. Tapi bagi saya penting ya. Mengingat sebagai seorang perempuan
yang katanya jika hamil dalam usia 40 ke atas tentu lebih riskan dan sebagainya. Meski saya meyakini bahwa selalu ada pertolongan Allah untuk ibu-ibu special yang masih diberi amanah
pada usia tersebut. Lalu mengapa poin ini juga penting untuk saya tuliskan?
Setiap perempuan atau mungkin ya
sebagian orang seperti saya, berpikir, belum menjadi ibu yang baik. Padahal,
anak sudah sekian, tapi perasaan itu ya kadang hinggap aja dalam benak kita,
iya nggak? Saya juga sering memikirkan hal itu. Jika nanti Allah menghadirkan
anak ke tiga, maka sudah siapkah saya? Bisa kah memberikan kasih sayang,
perhatian dan cinta yang sama besarnya untuk semua anak? Huhuhu, begini amat ya
perempuan, segalanya dipikirkan dengan penuh rasa dan jadi cirambay alias
berlinang air mata gitu lah. Eits, apakah ini overthingking atau apa?? Semoga
tidak, ya. Mungkin ya memang begini naluri sebagai perempuan.
Semoga, ketika Allah hadirkan
kesempatan itu, jiwa raga saya siap lahir batin dengan ilmu yang lebih baik
insyaaAllah. Sehingga bisa mendidik anak-anak dengan penuh cinta dan kasih
sayang. Doa tulus juga untuk teman-teman yang masih menanti garis dua.
Percayalah, akan hadir saat indah itu!
Rasanya cukup sekian postingan
kali ini. Mohon doa terbaik dari setiap yang membaca. Doa saya pun, semoga yang
membaca Allah berikan kemudahan dalam mencapai target kehidupannya. Aamiin.๐
#BPNRAMADAN2021
#BLOGGERPEREMPUAN
Semangaaatt mbak, semoga semua niatan baik ijabah Allah SWT. Aamnin Aamin YRA. Salam kenal ya...
BalasHapusAamiin, doa yang sama buat Mbak. :)
HapusDoa emang harus detail ya mba. Biar sesuai dengan keinginan. Semoga doa-doanya diijabah oleh Allah mba. Salam kenal :)
BalasHapusIya mba, katanya begitu ya, aamiin, salam kenal kembali, Mbak :)
Hapus