BUKU

Minggu, 25 April 2021

7 Hal Paling Membuat Bahagia

 


Bahagia. Bagi sebagian orang, bahagia itu dicari sampai ke ujung dunia. Bagi sebagian lagi, bahagia sudah berada dalam genggaman tangan meski hidup dengan beralaskan koran. Sungguh, betapa bahagia adalah kata yang singkat tapi njlimet. Haha.

 

Setiap orang tentu memiliki versi bahagianya masing-masing. Dan sebagai manusia yang  baik, hendaknya kita juga menghargai kebahagiaan orang lain, bagaimana pun bentuknya. Karenya kenyataannya, di era kecanggihan digital seperti sekarang ini, sebagian kita mungkin belum bisa menghargainya. 


Baru melihat status teman yang jalan-jalan (lagi) di whatssap misalnya, hati kita setengah berbisik, 'ishh pamer terus sih'. Atau melihat status teman kita dengan postingan menu nya yang simple, yakni sambel dan lalapan segar plus tempe goreng, mungkin hati kita juga berbisik, 'ish, kaya gitu aja diposting'. Wkwk. Hati oh hati. Semoga hati kita terjaga dari yang demikian, ya. Biarkan orang lain bahagia dengan caranya masing-masing. 

 

7 hal yang paling membuat saya bahagia hingga hari ini adalah:


 1. Masih diberi kesempatan untuk hidup

Alhamdulillah, sangat bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan untuk hidup, bahkan mengizinkan bertemu dengan Ramadan tahun ini. Semoga bisa menikmati jamuan Ramadan hingga akhir dan bertemu dengan hari kemenangan.


 2.  Diberikan nikmat sehat, iman dan islam

Nikmat tertinggi yang harus senantiasa saya syukuri. Hidup dalam keadaan sehat, beriman dan menjadi seorang muslim. Nyatanya, kepala pusing atau hidung tersumbat sedikit saja, rasanya mulut sudah ngga betah ingin mengeluh. Sungguh, saya manusia yang terkadang belum pandai bersyukur.

 

Sehat, adalah nikmat tiada tara. Teringat seorang teman kami disini, sesama perantau. Teman kami ini dua bulan lalu terpapar virus Covid19, bahkan sampai sempat tak sadarkan diri hampir atau lebih dari sebulan lamanya. Kami tidak mendapat akses untuk bisa menjenguk. Kemarin, dia mengabarkan, bahwa kesembuhannya saat ini seperti kesemptan hidup ke dua. Saat ini dia masih menjalani proses pemulihan di rumah sakit. Makan masih bertahap, jalan masih terasa kaku. Semua gerak masih terbatas tentunya. Jadi, memang, sehat adalah kebahagiaan paling utama ketika kita masih hidup. Dan, sehat dalam keadaan beriman tentu yang paling nikmat. Karena ketika sehat tapi hidup penuh maksiat, na'udzubillah, jangan sampai, semoga kita senantiasa sehat dan terjaga keimanan kita sampai akhir hayat. Aamiin.

 


 3. Melihat keluarga

Menulis tema ini, terlihat sederhana, tapi ternyata kita perlu merenung juga. Memikirkan baik-baik ingin menulis tentang apa. Sebagian orang bingung ingin menuliskan hal ini atau itu. Sebagian lagi, menulis hal-hal sederhana seperti yang saya tulis juga kali ini. Memang, bahagia itu sejatinya mudah, murah, karena hati kita yang paling bisa menemukan caranya.


Termasuk melihat keluarga. Ya. kita ngga pernah tahu kapan saat terakhir bisa melihat keluarga. Kadang kita berpikir semua baik-baik sana sehingga merasa masih memiliki waktu yang lama untuk bisa melihat orang yang kita sayangi. Kenyataanya, waktu adalah misteri. Maka ketika detik ini masih bisa melihat apalagi secara langsung ya, alhamdulillah, saya sangat bersyukur tentang hal ini tentunya.

 

 4. Masih bisa mengingat kehangatan pelukan Mama

Alhamdulillah, masih bisa mengingat hal-hal yang pernah dilalui bersama Mama adalah kebahagiaan spesial bagi saya. Oh ya, benar. Ada satu lagi yang ingin saya curahkan. Setelah berpulangnya Mama, maka saya juga sempat gusar, apa itu bahagia, sejauh mana bahagia, apakah saya sudah berbahagia dengan semua ini?

 

Saya masih bisa mengingat bagaimana terakhir kali mencium punggung tangan Mama, memeluknya, melihat senyumnya dan semua hal tentang Mama. Sungguh saya bahagia ketika memejamkan mata dan mengingat semua itu. Saya sangat bahagia, tapi bagi yang membaca mungkin malah menyedihkan jadinya ya. Lagi-lagi, begitulah bahagia. Klise.

 

Maka, semoga bahagia ini tidak pernah luntur dan terlalu muluk. Itu doa saya.

 

 5. Masih bisa makan

Bahagia masih bisa memasak di dapur, berkreasi berbagai menu ini dan itu. Butuh bahan ini tinggal ambil. Sementara, yang lain di luar sana, ada yang bahkan tidak tahu besok mau makan apa. Meski begitu, mereka tetap bahagia, karena mereka juga yakin rezeki selalu ada bagi yang beriman dan berikhtiar. Ah, sungguh, kadang saya malu dengan mereka yang mindset nya luar biasa seperti ini.


 6. Berhasil setor tulisan hingga hari ini

Saya, seorang pemimpi yang sejak dulu ingin sekali menulis sebuah buku. Namun, bertahun terlewati, buku itu tak kunjung hadir. Alasan kesibukan, alasan ada prioritas yang lain ini itu. Ah, ternyata, memang trigger nya belum kuat. Maka, ketika hari ini saya berhasil setor tulisan melalui challenge ini, saya sangat bahagia. Telah melewati ke-mageran, juga berbagai alasan yang terkadang memang dibuat diri sendiri. Terima kasih diri, sudah happy menulis selama ini!

 

7. Mendapat tawaran kerja sama dari sebuah brand

Ketika saya menulis ini, saya baru saja membaca semua pesan dari tim marketing sebuah product. Intinya, kerja sama. Entah ini keberuntungan atau apa. Saya sangat mensyukurinya. Apalagi tawaran ini datang lantaran saya seorang blogger pemula, amat pemula tepatnya(?) Maksudnya, barulah beberapa hari ini saya aktif ngeblog, lalu mendapat tawaran demikian, ah, rasanya tentu bahagia bukan main. Alhamdulillah.

 

Itu lah versi bahagia saya. Bagaimana bahagia versi mu? Yuk, saling cerita, semoga bertambah selalu kebahagiaanmu, ya! Doa tulus dari saya. ^^

 



#BPNRAMADAN2021

#BLOGGERPEREMPUAN

2 komentar:

  1. whuah nomor 2 tu bener banget mbak, ga ada yang ngalahin hehe.. Semangat challengenya nih udah separuh jalan kita

    BalasHapus