Bepergian
kemana pun bisanya kita para perempuan selalu membawa tas bawaan. Besar kecil
serta model tas yang dibawa tentu menyesuaikan dengan situasi kondisi, kemana kita pergi,
kapan, atau berapa lama dan hal lain sebagainya.
Nah, saya
teringat ketika melaksanakan ibadah Umrah ketika bulan Januari 2021 yang lalu.
Umrah dimasa pandemi sekarang tentu ada ketentuan khusus yang harus kita
taati. Berdasarkan pengalaman yang saya alami, perlengkapan di bawah ini adalah
yang wajib dibawa ketika akan melakukan Umrah atau setelah kita
membersihkan diri dan sudah ambil miqot pada tempat yang sudah ditentukan. Jadi biasanya, saya memakai ransel mungil untuk bisa membawa perlengkapan ini.
Berikut 7 barang yang wajib dibawa ketika pergi Umroh dimasa pandemi:
1. Dompet dan kartu identitas
Benda ini wajib ada dalam tas kita kemanapun perginya. Dompet lengkap
dengan uang besar dan receh, nggak perlu banyak tapi secukupnya saja. Kartu
identitas penting dibawa tidak boleh ketinggalan barang sedetik pun. Apalagi posisi saya sebagai perantau, kartu identitas penting sekali, karena sering ditanya petugas kalau-kalau gerak-gerik saya mencurigakan. Halah, Enggak, ding. 😝
2 2. Handphone
Barang wajib ke dua, selain sebagai alat komuniasi, dimasa pandemi saat
ini, sebelum melaksanakan umroh atau memasuki wilayah masjidil Haram, kita
perlu menunjukkan aplikasi Eatmarna kepada askar atau petugas yang berjaga di area masjidil Haram.
Melalui aplikasi tersebut akan kelihatan jadwal yang tertera atau sudah dibooking
sebelumnya. Jadi masuk masjidil Haram saat ini tidak sebebas dahulu. Harus mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan dalam aplikasi tersebut. Mengingat
kapasitas dalam masjid juga dibatasi agar jamaah tidak menumpuk tentunya. Untuk melaksanakan thawaf dan sa'i serta sholat lima waktu, semua sudah diatur jadwalnya dalam aplikasi. Jadi memang, kita harus pastikan juga kalau signal dan koneksi lancar, agar saat pengecekan berlangsung, aplikasi mudah ditunjukkan ke petugas. Kalau saya, untuk berjaga-jaga, barcode yang telah muncul semua diskrinsut, khawatir loading atau kendala jaringan saat pemeriksaan berlangsung. Hehe
3. Sajadah Travel
Bukan hanya saat umroh, sepertinya sekarang kemana pun kita pergi sudah
wajib mem bawa sajadah yang tidak terlalu tebal atau sajadah travelling. Dan
jangan lupa mukena juga. Hanya saja saya semenjak di sini, ke tempat umum sudah
tidak perlu membawa mukena lagi. Karena busana abaya yang dikenakan
insyaaAllah sudah bisa dipakai sekalian untuk sholat. Paling tidak, saya
berusaha membawa stok kaos kaki di tas. Berjaga-jaga kalau kotor atau basah.
Membawa masker cadangan perlu dilakukan, khawatir kita bersin berulang
kali dan merasa tidak nyaman , jadi kita perlu membawa masker untuk ganti. Atau,
membawa masker karena otomatis air mata akan meleleh banyak ketika melaksanakan
ibadah umroh ini. Ngga perlu bawa sebox ya, cukup satu saja. Tapi kalau umroh
bareng suami, ya minimal bawa cadangan masker dua. Eh tapi, kalau janjian sama
rombongan atau teman yang lain dan khawatir nanti ada yang butuh, maka boleh
bawa lebih dari dua deh, eh..wkwk. yang penting ngga usah sebox, kecuali di
dalam nanti mau sedekah bagi-bagi masker, lain lagi ceritanya.
Benda kecil pualing penting jaman now untuk dibawa bepergian kemana pun.
Agar tidak makan tempat bisa membawa yang botok kecil model spray lebih nyaman
untuk saya. Karena jika bentul gel, khawatir lengket. Tapi, sesuaikan dengan
selera dan ketersediaan saja, ya.
Ini juga jangan lupa dibawa ya. Apalagi masa pandemi, biasanya dulu mungkin kita bisa pinjam gunting jamaah lain, kalau sekarang, saran saya lebih baik membawa yang kecil agar benar-benar privacy dan jauh lebih nyaman.
7. Buku Doa
Kalau sudah hafal semua proses termasuk doa-doa yang biasa dipanjatkan ketika melaksanakan ibdah umroh, tidak bawa tidak apa-apa. Toh biasanya juga kalau kita berangkat secara grup atau rombongan, kita akan dibimbing untuk melafalkan doa. Atau biasanya dari agen perjalanan umroh menyediakan transmitter yang bisa kita gunakan, sehingga memudahkan kita untuk bisa mengikuti suara muthowif atau pembimbing jamaah. Biasanya kami di sini jarang bersama muthowif atau pembimbing, jadi umroh mandiri saja.
8. Air minum kemasan kecil
Air botol persediaan untuk minum bisa dibawa untuk umroh, meski di dalam
nanti biasanya ada petugas yang membagikan air zam-zam gratis. Sekilas info, air zam-zam
semasa pandemi kini tidak diletakkan seperti dulu pada galon khusus yang berjajar di setiap sudut masjid. Melainkan ada petugas yang berkeliling dan siang menuangkan air zamzam pada gelas kecil.
9. Tisu
Versi kecil saja, jangan yang tebel-tebel. Buat apa? Ya jaga-jaga kalau
air mata mengalir terus. Hikshiks.
Selama berada di dalam Masjidil Haram, baik ketika melaksanakan thawaf
dan sai, sebaiknya kita menggenakan kaos kaki saja. Jadi sandal dan sepatu bisa
kita simpan dalam ransel atau tas kecil yang kita bawa. Sebelumnya, bisa
dimasukkan ke kantong plastik ya agar tas tidak kotor, atau jika ada kantong
sepatu ya bisa digunakan.
Wah, namanya juga perempuan ya. Pergi sebentar atau lama, kadang yang
dibawa juga sama banyaknya. 😆Apalagi kalau statusnya pergi membawa anak, beuh,
rasanya seperti mau pindahan deh, segala printilan bisa masuk semua ke tas.
Hahaha. Bener apa betul?
Kalau kalian, biasanya bawa apa
aja?
#BPNRAMADAN2021
#BLOGGERPEREMPUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar