BUKU

Senin, 19 April 2021

5 Target Yang Ingin Aku Capai Meski Pandemi Belum Berakhir

 

 


April sudah masuk hari ke sembilan belas. Kurang lebih sebelas hari lagi, bulan sudah berganti. Bulan ke lima di tahun ini, Mei, itu berarti setengah tahun hampir akan kita lewati. Lagi-lagi, pandemi covid-19 belum kelihatan juga kapan akan berakhir. Hiks, sediiiiiih.

 

Tahun ini masih terasa berat untuk saya. Pun mungkin untuk sebagian orang. Selain pandemi yang membuat buanyak rencana bergeser dari waktu yang seharusnya. Kabar duka dan segala hal yang tak bisa diprediksi pun tak dipungkiri membuat suasana hati kadang ketar-ketir ngga karuan.

 

Jika ada yang bertanya, apa target yang ingin dicapai tahun 2021 ini, rasanya saya harus menghela nafas panjang terlebih dahulu. Deretan impian besar yang telah dirancang tahun lalu saja masih banyak yang tertunda. Untuk merancang nya lagi tahun ini, rasanya masih begitu berat.

 

Tapi hidup tanpa tujuan, tentu rasanya lebih berat lagi. Paling tidak, target hidup dibuat lebih berdamai dengan kondisi yang masih terjadi saat ini.

 

5 Target Yang Ingin Aku Capai Meski Pandemi Belum Berakhir:

 

1.   Berdamai dengan covid19

Belum ada yang bisa memprediksi, kapan pandemi ini akan berakhir. Jiwa raga tentu sudah sangat bosan. Bepergian tidak sebebas dulu. Mendengar seseorang batuk sedikit saja, kita langsung khawatir. Ah, ngga pernah menyangka, bahwa kehidupan akan seperti ini jadinya.

 

Dalam tahun yang sudah berjalan hampir setengahnya ini, saya hanya ingin berdamai dengan keadaan. Hidup penuh kesadaran, realistis dan tetap berusaha bahagia.

 

Saat hari terasa berat, saya akan mencoba mengingat, bahwa apa yang terjadi hari ini tidak mungkin lepas dari kuasa Allah. Tanpa izin Nya, tidak mungkin pandemi ini juga terjadi. Jadi, ya, pasti, ada kebaikan di balik semua. Pasti ada.

 

Saya juga harus menata ulang niat, karena saya sudah amat sangat ingin mengajak orang tua untuk bisa beribadah ke Baitullah. Lagi-lagi keadaan belum memungkinkan. Maka, hal itu harus benar-benar saya ikhlaskan, biar bagaimana pertolongan Allah yang hadir saja dan memungkinkan semua terjadi. Hal ini juga cukup menyita waktu dan pikiran saya. Mudah-mudahan saya bisa berdamai dengan keadaaan ini.

 

2.   Menyelesaikan ebook atau jurnal setelah kepergian Mama

 

Bikin cover ala-ala, biar lebih dapat feelnya, hiikkksss

Memasuki awal tahun ini, tepatnya 1 Januari 2021, Mama tercinta berpulang. Kesedihan yang saya rasakan hingga saat ini sangat mendalam. Apalagi, keadaan saya yang tengah jauh dari tanah air, membuat beribu rasa mampir dalam diri. Dari rasa sedih, penyesalan sampai rasa ingin menyerah pun ada. Mama berpulang setelah operasi usus besar dilakukan. Semua peristiwa akhir tahun kemarin masih terus membanyangi pikiran saya. Kadang, berhari-hari saya bisa menangis karena merasakan perasaan sedih itu.

 

Instagram saya penuh dengan caption kesedihan karena berpulangnya Mama. Tapi kemudian, saya memilih untuk tidak lanjut mempostingnya lagi di sana. Saya menulis jurnal untuk sekedar healing theraphy.

 

Niatnya saya akan terus menulis setiap hari. Tapi nyatanya setiap menulis, saya akan kembali menangis sampai terasa begitu sesak. Akhirnya saya memberi jeda untuk diri sendiri.

 

Saya sedang sangat sedih, 

Saya butuh waktu perlahan untuk kembali hidup dengan lebih baik. 

Ngga apa-apa. insyaaAllah, ada kebaikan di balik semua ini.

 

Saya ingin berusaha menyelesaikan jurnal tersebut. Mungkin ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya bagi orang lain. Mudah-mudahan jurnal saya bisa segera terselesaikan dengan baik.

 

3.   Rajin posting di blog sampai akhir tahun

Sejujurnya, setelah berpulangnya Mama, saya merasa hidup sudah cukup sampai di sini. Saya tidak ingin bermimpi atau memiliki target apapun lagi. Saya benar-benar merasa terpuruk. Saya berusaha untuk melanjutkan hidup apa adanya. Menulis, mungkin bisa membuat saya kembali menemukan kebahagiaan. Mudah-mudahan, saya kembali bisa menjadi diri seperti saya yang sebelumnya, seorang yang tidak pernah takut untuk bermimpi.

 

4.   Mengatur pola makan, agar badan lebih sehat dan kuat

 

Pandemi, kesedihan, keterbatasan ruang gerak dan jelajah saat ini kadang membuat mood berantakan. Otomatis pola makan juga ikut berantakan. Saya tidak berpikir untuk diet mati-matian agar bisa langsing. Tapi lebih dari itu, saya ingin hidup lebih baik dengan pola makan yang baik. Agar badan tetap sehat dan bisa menjalani hari-hari dengan penuh kebebasan.

 

Beberapa keluarga terdekat saya mengalami sakit yang luar biasa. Entah karena pola makan atau pola hidup, tentu semua saling berkaitan. Maka sebenarnya ini target yang sangat luas.

 

5.   Melakukan hal-hal yang disukai

Banyak orang yang terkadang lupa bagaimana mencintai dirinya sendiri. Orang itu termasuk saya. Tuntutan atau jalan hidup membuat kita kadang tak ada waktu untuk mencintai diri sendiri. Belum lagi jaman media sosial dimana kadang kita curcol sedikit pada status WA atau akun lainnya, kita sudah di judge macam-macam. Oh, N0! Memang sebaiknya ngga banyak main media sosial kalau hati kita lagi berantakan. Lebih baik menjuh dan hidup seutuhnya di dunia nyata.

 

Tahun ini, setelah saya mengikuti tes pengenalan minat bakat, saya akan membuat list tentang hal-hal yang ingin saya lakukan. Ya, membuat list. Sudah lama saya tidak melakukannya. Membuat hidup terasa berjalan dengan cepat tanpa arti yang bermakna.

 

Ada banyak hal receh yang ingin saya catat. Dimulai dari membahagiakan diri tentunya. Saya ingin mengurangi waktu melihat banyak status orang lain. Terkadang, status mereka yang hanya sedikit itu membuat kita salah mengartikan. Ya namanya juga bahasa tulisan, serba rancu untuk dipahami.

Hal-hal receh yang saya sukai, apa ya? Hmm, saya perlu berpikir dulu dan lekas menuliskannya dalam list tentunya.

 

Kalau kamu, target apa yang ingin dicapai tahun 2021 ini? Sharing, yuk!


#BPNRAMADAN2021

#BLOGGERPEREMPUAN

 

 

 

 

4 komentar:

  1. Turut bersuka yaa mbaa Suci atas kehilangan almarhumah mama tersayang. Semoga Allah senantiasa berikan ketabahan dan kekuatan untuk mbaa yaa ... Akh saya terharu baca tulisan mbaa. Semoga semua target dapat direalisasikan. Semangat mbaa Suci 😁

    BalasHapus
  2. Mbak... 6 tahun lalu saya juga merasakan seolah dunia runtuh setelah kepergian ibuk. Turut berduka yaa mb, insyaallah perlahan bisa kuat dan bangkit lagi... stay strong :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener bgt, Mbak, kepergian orang tua yang kita cintai membuat kita merasa ingin stop melangkah juga. Terima ksih supportnya, Mbak :)

      Hapus